TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akhirnya menemukan pengganti mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang maju di pemilihan gubernur Jawa Timur 2018. Penggantinya adalah Idrus Marham, Sekretaris Jenderal Partai Golkar.
"Mengangkat Idrus Marham sebagai Menteri Sosial," ujar Sekretaris Militer Marsekal Muda Trisno Hendardi membacakan keputusan Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Mensos baru di Istana Kepresidenan pada Rabu, 17 Januari 2018.
Sebelum dipilih Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial yang baru, Idrus sudah lama berkarir sebagai politikus Golkar. Beberapa waktu lalu, misalnya, pria kelahiran Pinrang di Sulawesi itu sempat menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto yang menjadi terdakwa kasus korupsi E-KTP. Ia tak lama menjabat posisi itu karena kemudian digantikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang dipilih menjadi Ketua Umum Golkar.
Idrus juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal atas pilihan mantan Ketua Umum Aburizal Bakrie. Posisi itu lumayan lama ia pegang, dari tahun 2009 hingga 2017 alias sampai akhir masa kepemimpinan Setya Novanto. Di sisi lain, ia juga menjadi Sekjen pertama Golkar yang berasal dari sipil, bukan militer.
Di luar kepengurusan Partai Golkar, ia sempat menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat selama satu periode (1997-1999) dan tiga periode menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Periode tersebut adalah 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014. Pada periode awal 2009-2014, Idrus masuk menjadi anggota Panitia Khusus Angket Century yang diragukan kapasitasnya.
Penunjukkan Idrus Marham juga membuktikan kabar bahwa posisi Mensos akan kembali diisi orang yang memiliki kaitan dengan Nahdlatul Ulama. Dulu, Idrus aktif di sejumlah organisasi muslim yang berafiliasi dengan NU seperti Pelajar Islam Indonesia, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, serta Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Ia pun dikenal dekat dengan kiai-kiai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar